BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi
Pengembangan Produk Baru
Banyak perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka harus menciptakan produk baru, tetapi
kemungkinan berhasil sukses terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk
baru yang berhasil. Perusahaan harus
memahami pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus
mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baru yang sistematis.
Pengembangan produk baru dimulai dengan
penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari
berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal.
Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan
mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang
dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta
mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide
produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih
produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan
memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok
berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah
konsumen dan kemungkinan produk baru.[1]
Menurut
Kotler, langkah-langkah penting dalam pengembangan produk yang terlihat dalam
gambar dibawah ini :
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap
berbagai gagasan produk baru. Pemunculan
gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai
salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.
2) Penyaringan
gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan
dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3) Pengembangan
dan pengujian konsep (concept development and testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya
dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep
produk berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk
adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa
ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang
diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra
produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari produk nyata
atau calon produk.
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian
untuk memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran,
struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah
direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak
dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi
pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan
biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga menjelaskan penjualan
jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi bauran
pemasaran selama ini.
5) Analisis
usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi
pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen
harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah
mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa
bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6) Pengembangan produk (product
development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep
itu lalu menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan
menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa
versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang
memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah
dianggarkan.
7) Pengujian pasar (market
testing)
Pengujian pasar
ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada kalangan
konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur
mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasar yang
dimilikinya.
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan
strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam
melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada
siapa, dan bagaimana produk baru tersebut akan diluncurkan ke pasar.[1]
Selain hal – hal diatas. Point penting lainnya
adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi yang baik. Adanya diferensiasi
menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan unik. Sehingga menjadi
pembeda bagi produk pesaing dan memungkinka untuk sulit ditiru. Terkadang pula,
perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan beda,
menjadikan suatu produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat
dicari konsumen.[2]
Beberapa faktor tambahan yang menghalangi
pengembangan produk baru adalah :
- Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu
- Pasar yang terfragmentasi
- Batasan sosial dan pemerintah
- Biaya pengembangan
- Kelangkaan modal
- Waktu pengembangan yang dibutuhkan relatif pendek.
Hal yang harus diperhatikan pula dalam pengenalan
awal suatu produk baru adalah penentuan strategi harga produk tersebut. Dimana
strategi harga ini diperlukan untuk meminimalisir resiko produk tersebut
ditolak pasar, karena terlalu mahal atau bahkan terlalu murah. Berikut ada dua
cara bagaimana menentukan harga dari produk baru :
1).
Penentuan harga mengambil sebagian pasar
Strategi ini pernah diterapkan oleh Intel ketika
meluncurkan chip komputer terbaru. Mereka meluncurkan chip tersebut
ke pasaran dengan harga $1000 per keping. Tentu saja harga ini hanya bisa
dijangkau oleh segmen pasar kelas atas saja. Dengan harga yang tinggi, intel
berusaha untuk mengambil hanya sebagian pasar yakni pasar kelas atas.
Ketika siklus produk mulai mengalami penurunan,
akibat banyaknya pesaing serupa yang masuk dan penjualan mulai melemah. Intel
menurunkan harga chip menjadi $200 per keping. Sehingga chip tersebut
menjadi prosesor masal paling lari di pasaran. Dengan cara itu, intel mengambil
pendapatan yang maksimum dari berbagai segmen pasar.[3]
2).
Penetapan Harga Penetrasi Pasar
Selain menetapkan harga yang tinggi untuk mengambil
sebagian segmen pasar. Sebagian perusahan justru menggunakan harga penetrasi
pasar. Dimana mereka memberikan harga yang relatif murah, sehingga penjualan
produkpun meningkat. Tujuannya adalah agar perusahaan bisa menembus pasar
secara cepat dan menarik banyak pembeli.[4]
B. Product Life
Cycle
Produk baru
perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh
produk yang lebih baru. Suatu perusahaan harus
piawai dalam mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk pasti mengalami siklus hidup mulai dari produk dilahirkan, melalui beberapa fase,
dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk baru itu
dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup ini
menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya
mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk
menggantikan produk lama (tantangan
pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi
pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan
ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategi siklus hidup produk).
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan
produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap
pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke pasar.
Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan
penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika
pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap
penurunan di mana penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap
ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus
mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran yang
konsisten dengan positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang
dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan
memberitahu konsumen tentang produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam
tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen dan distributor
potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan
mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas
produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari membangun
kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian produk,dan
menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus berinvestasiuntuk mendewasakan
produk dan mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran.
Ketika memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk.
Ketika memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk
seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan
menginspirasi lebih banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran,
perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih
elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telah
memasuki tahap penurunan, manajemen harus memutuskan apakah mereka akan
mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan keluar
dari pasar, menjualnya ke
perusahaan lain atau melikuidasi produk pada harga sisa.[5]
2 komentar:
Terima kasih... :)
INFO BISNIS
terima kasih, sangat membantu ^-^
Posting Komentar